universitas gunadarma

universitas gunadarma

Jumat, 11 November 2011

Budayakan Membaca

Membaca adalah salah satu hal yang krusial di kehidupan kita. Tanpa membaca, kita tidak akan bisa mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pengetahuan umum, oleh karena itu pentingnya kita membaca dari saat kita berusia di bawah lima tahun. Karena dalam dunia pendidikan membaca itu hal yang sangat penting, karena segala pengetahuan yang dipelajari bersifat tertulis.
Ketika kita mendengar kata “membaca” yang terlintas di benak sebagian orang membaca merupakan hal yang membosankan karena menyita waktu,tenaga,dan pikiran.ada pula yang berasumsi membaca adalah kegiatan yang tidak bermanfaat karena tidak menghasilkan materi..padahal apabila kita berpikir positif bahwa membaca adalah hal yang menyenangkan dan banyak manfaatnya Mengapa demikian ??? karena dengan membaca kita mendapatkan informasi,menambah wawasan atau pengetahuan,dan juga meningkatkan kecerdasan.
Hanya dengan melihat dan memahami tulisan yang ada dalam bacaan tersebut baik pengetahuan umum maupun pelajaran disekolah atau kampus membaca menjadi kegiatan yang sederhana yang membutuhkan modal sedikit,akan tetapi menuai banyak keuntungan atau manfaat.
Apabila masuk ke dunia kerja, baca menjadi hal yang lebih penting lagi, karena segala data perusahaan bersifat tertulis, kalau kita tidak dapat membaca bahasa data yang disediakan oleh perusahaan, bagaimana kita bisa meraih puncak kesuksesan di dalam karir? Oleh karena itu, meskipun sudah dewasa kita harus tetap belajar dan memperlancar dalam hal membaca, karena itu sangat penting bagi kita.
Marilah dari sekarang kita tanamkan budaya membaca buku mulai dari diri kita sendiri pada saat ini dan sampai nanti… Indonesia harus terus menanamkan budaya membaca untuk mendapatkan generasi yang baik,pintar,cerdas.Dan tidak lagi menjadi Negara terbelakang.

FOTOKOPI YANG RAMAH LINGKUNGAN

Fotokopi yang ramah lingkungan itu sebaiknya dengan menggunakan kertas yang telah di daur ulang.
itu juga bisa membantu lingkungan kita dengan fotokopi. Sebenarnya ini buat para pengguna kertas. Yang sering bergelut dengan dunia kertas. Contohnya mahasiswa / mahasiswi. Kertas itu berasal dari pohon. Jadi apabila kita menggunakan kertas banyak, maka pohon yang digunakan pun akan banyak ditebang. Wow.. nggak ada lagi yang bisa menambah oksigen bagi hidup kita. Sehingga kita sulit untuk bernafas. Nah sekarang sudah banyak ilmuan yang sadar untuk membuat suatu alat dengan ramah lingkungan. Salah satu alatnya adalah Fotokopi ramah lingkungan. Jadi yang biasa kita fotokopi suatu data sesuai aslinya. Nah dengan fotokopi ramah lingkungan, jadi kita fotokopi data tersebut bolak balik. Sehingga menghemat kertas. Dengan menghemat kertas maka mengurangi pohon buat dirusak. Sehingga kita membantu untuk menyelamatkan lingkungan kita. Maka dianjurkan / disarankan agar pengusaha fotokopi untuk menggunakan fotokopi tersebut. Semoga dengan menggunakan mesin fotokopi ini dapat membuat ramah lingkungan. Kita juga bisa menggunakan kertas yang dapat di daur ulang. Fotokopi yang ramah lingkungan jangan ada yang mengandung bahan yang karbon. Kaena dapat membuat suatu polusi dan tidak baik buat kesehatan kita.
Ada juga mesin fotokopi, dimana mesin fotokopi yang ramah lingkungan ini dpaat menhapus tulisan yang ada dikertas dan dapt digunakan kembali. Tentu saja menghemat kertas dan sangat ramah lingkungan. Mesin fotokopi ini  menggunakan tinta ( toner ) khusus, dimana bila terkena panas cetakan di kertas akan hilang tanpa bekas. Kertas ini dapat kita gunakan hingga 5 kali. Hematnya gilaaa meeennn J. Mesin Fotokopi ini juga hemat energy walaupun harganya sedikit lebih mahal. Tapi menurut saya, buat lingkungan kenapa tidak dilakukan. Mari gunakan fotokopi ini.

BAIK – BURUK PENGARUH IKLAN DI TELIVISI BUAT MASYARAKAT

Kurang lengkap rasanya, saat menonton film di televisi tanpa adanya selingan iklan. Bahkan lama durasi iklan dibandingkan dengan film yang kita tonton lebih banyak durasi iklan.
Telivisi adalah suatu media komunikasi yang menampilkan banyak keuntungan manfaat, dan informasi yang bisa dimenambah suatu pengetahuan bagi masyarakat. Nah di dalam telivisi terdapat suatu iklan. Iklan banyak sekali dijadikan buat promosi suatu produk dan pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun promosi yang dilakukan banyak terjadi penyelewangan.
Adapun dampak dari pengarug tersebut berikut:

Dampak positif yang bisa kita dapat dari iklan televisi termasuk banyak, yaitu kita jadi lebih mengetahui produk apa yang sedang unggul sekarang, diskon pada suatu tempat perbelanjaan, jadi lebih mengetahui apa yang baru di dunia ini, film baru dan sebagainya. Iklan pada televisi telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, karena iklan juga merupakan lapangan pekerjaan bagi yang bekerja di periklanan.

Sedangkan dampak negatif pada iklan yaitu mengenai produk-produk yang tidak begitu penting bagi kebutuhan primer kita, tetapi di iklan ditampilkannya sangat 'wah' dan rasanya kita perlu membeli produk tersebut. Tetapi itu hanya membuang-buang uang saja kalau hal yang seperti. Selain itu juga iklan yang mengenai gulat, perkelahian dan sebagainya, itu sangat buruk sekali bila dilihat, terutama kepada anak-anak, karena mereka melihat pada iklan tersebut sangat keren dan hebat, tetapi mereka tidak memikirkan dampak apa yang terjadi bila kita melakukan hal tersebut, dan itu sangat buruk buat mental dan kesehatan kita juga.

Ketika Berwirausaha Harus Menjadi Pilihanku

Mungkin pernah terfikir dibenak saya, selesai kuliah kemudian kerja dikantor atau perusahaan yang mungkin gajinya sesuai dengan pendidikan. Tetapi setelah saya melihat begitu banyak orang mendirikan usaha untuk berbisnis saya menjadi tertarik untuk berwirausaha membangun bisnis sendiri :D.
Banyak sekali para pengusaha bisnis berlomba-lomba untuk mengunggulkan produk usahanya, Di sini saya katakan bahwa salah satu faktor penting pebisnis untuk memenangkan persaingan adalah karakter. Maksudnya, karakter pebisnis yang bertanggung jawab dan responsif dalam menghadapi keadaan dan situasi bisnis sangat menentukan kesuksesan bisnisnya.
Akan tetapi, seperti halnya dalam peperangan, situasi dan kondisi kerap tak menentu. Bisa saja tiba-tiba terjadi hujan dan badai. Atau kalau dalam situasi bisnis tiba-tiba saja terjadi ledakan jumlah pebisnis. Atau bisa juga produk lawan tiba-tiba telah diluncurkan terlebih dahulu dan menuai sukses besar. Bila kita tak siap, semua itu bisa saja membuat kita kalah mental. Persiapan yang sudah kita lakukan menjdi kocar-kacir. Atau kemungkinan terburuknya, bisa saja kita tak jadi berbisnis.Semua itu gara-gara kita kurang responsive melihat situasi pasar. Sehingga segala persiapan yang kita lakukan menjadi sia-sia. Karena itulah dibutuhkan kesiapan diri. Karakter kita yang kuat untuk bertanggung jawab dan merespon situasi yang terjadi sangat diperlukan untuk kesuksesan bisnis.
Bisnis menjadi pihanku
Mulailah untuk memperbaiki diri Anda pribadi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan bisnis Anda.

LAPORAN DAN USUL

A. LAPORAN

 1. Pengertian Laporan

 Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknya, dan sebab itu sukar diberi suatu batasan pengertian yang jelas. Variasinya mulai dari suatu bentuk laporan yang sederhana berbentuk angka-angka sebagai suatu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalan, sampai kepada laporan yang terdiri dari beberapa jilid buku yang masing-masing terdiri dari ratusan halaman. Ada yang berbentuk isian formulir-formulir yang standar, ada yang berbentuk surat, ada pula yang berbentuk buku.

2.  Dasar-dasar Pelaporan
     a.      Pemberi Laporan
Laporan dapat dibuat oleh perorangan atau badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun tidak diminta.
      b.      Penerima Laporan
Penerima laporan adalah orang atau badan yang menugaskan, atau orang atau badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu.
      c.       Tujuan Laporan
Tujuan laporan pada umumnya berkisar pada hal-hal berikut :
  • Untuk mengetahui suatu masalah
  • Untuk mengambil suatu keputusan yang lebih efektif
  • Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah
  • Untuk mengadakan pengawasan dan perbaikan
  • Untuk menemukan teknik-teknik baru 
  3. Sifat Laporan

Sifat laporan tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berwujud perbaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan, sejalan dengan tujuan laporan itu.

4.      Macam-macam Laporan
         a.      Laporan berbentuk Formulir Isian
Laporan semacam ini biasanya bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka-angka.
         b.      Laporan bebentuk Surat
Sebuah laporan berbentuk surat dapat dipakai untuk menyampaikan segala macam topik.
         c.       Laporan berbentuk Memorandum
Laporan berbentuk memorandum ini sering digunakan, dan biasanya dipergunakan untuk suatu laporan yang singkat dalam bagian-bagian suatu organisasi, atau antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
          d.      Laporan Perkembangan dan Laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan, atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan.
Laporan keadaan mengandung konotasi bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
          e.      Laporan Berkala
Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu tertentu.
           f.        Laporan Laboratoris
Salah satu tujuan dari laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Pokok-pokok dibawah ini memperlihatkan unsure-unsur yang paling penting dari suatu kerangka laporan laboratoris:
(1)        Halaman Judul;
(2)        Objek, atau tujuan;
(3)        Teori: menyangkut teori mana yang diterapkan;
(4)        Metode: prosedur-prosedur yang ditempuh;
(5)        Hasil-hasil yang dicapai dalam percobaan ini dengan mempergunakan metode diatas;
(6)        Diskusi atas hasil yang telah dicapai dalam percobaan;
(7)        Kesimpulan;
(8)        Apendiks;
(9)        Data asli.
           g.      Laporan Formal dan semi-formal
Ciri-ciri umum yang dijadikan pegangan untuk menetapkan apakah sebuah laporan merupakan laporan formal atau bukan adalah :
1)        Harus ada halaman judul;
2)        Biasanya ada sebuah surat-penyerahan;
3)        Memiliki daftar isi;
4)        Ikhtisar (kadang-kadang abstrak) mengawali laporan;
5)        Pendahuluan;
6)        Kesimpulan dan saran biasanya diberi judul tersendiri;
7)        Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang  berbeda-beda
8)        Nada yang dipergunakan adalah nada resmi, gayanya bersifat impersonal.
9)        Disertai tabel dan angka
10)    Laporan formal biasanya didokumentasikan secara khusus.

5. Struktur Laporan Formal

 
  A
Halaman Judul : memuat pokok atau topik laporan
Surat Penyerahan : kata pengantar pada sebuah laporan atau buku
Daftar Isi : daftar isi laporan
Ikhtisar atau Abstrak : bagian uraian yang sangat singkat atau suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat
Pendahuluan : tujuan mengapa laporan itu ditulis
Isi Laporan : inti persoalan dari persoalan tersebut
Kesimpulan dan Saran : hal yang penting dari laporan itu dirumuskan, dan memberi kesempatan untuk pembaca memberi tahu jika ada yang kurang dari laporan tersebut
Bagian Pelengkap : bagian tambahan untuk melengkapi laporan jika ada yang kurang.

6.      Bahasa Sebuah Laporan
            Bahasa yang digunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata “kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau satuan tugas. Alasan untuk menghindari kata-kata tersebut pertama, karena akan jarang dugunakan dalam laporan itu. Konsentrasi diletakkan pada topik yang dilaporkan. Alasan kedua, nilai kedua kata itu juga tergantung dari siapa yang menulis dan siapa yang harus menerima laporan.

 7. Laporan Buku

Suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan di Perguruan Tinggi.


B. USUL

1. Pengertian Usul

Yang dimaksud dengan usul atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

2. Sifat dan Jenis Usul

Usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada, walaupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Jenis-jenis usul yaitu usul formal, semi-formal dan non-formal.

3. Usul Non-Formal

Usul-usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam, tergantung dari penulis, atau kesepakatan antara penulis dan penerima usul. Kadang-kadang usul non-formal berbentuk memorandum atau surat. Usul non-formal selalu harus mengandung hal-hal berikut :

a. Masalah : masalah yang disampaikan dalam sebuah usul
b. Saran Pemecahan : saran-saran yang disampaikan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
c. Permohonan : penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu

4. Usul Formal

Usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Tiga bagian utama usul formal yaitu :

(1) Bagian Pelengkap Pendahuluan : beberapa bagian yang mutlak perlu dimasukkan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halaman judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan.

(2) Isi Usul : memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan.

(3) Bagian Pelengkap Penutup : berisi bahan kepustakaan, lampiran-lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.

B. USUL
1.      Pengertian Usul
            Usul atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
2.      Sifat dan Jenis Usul
      Macam-macam bidang yang dewasa ini bisa dijadikan sasaran usul yang bersifat bisnis adalah: penelitian, pengembangan, perencanaan dan pemasaran.
Seperti halnya dengan laporan, usul masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya. Usul formal adalah usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu. Bentuk usul semi formal dan non-formal merupakan variasi dari bentuk formal, karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu.
3.      Usul Non-formal
            Terkadang usul non-formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau surat. Terlepas dari bentuk mana yng harus dipergunakan, sebuah usul non-formal, selalu harus mengandung hal-hal berikut:
  • Masalah
  • Saran Pemecahan
  • Permohonan
4.      Usul Formal

Dampak Globalisasi Terhadap Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima adalah orang yang dengan modal yang relatif sedikit berusaha di bidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal (Winardi dalam Haryono, 1989). Pedagang kaki lima pada umumnya adalah self-employed, artinya mayoritas pedagang kaki lima hanya terdiri dari satu tenaga kerja. Modal yang dimiliki relatif tidak terlalu besar, dan terbagi atas modal tetap, berupa peralatan, dan modal kerja.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen usaha dan pengelolaan modal yang dilakukan oleh pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro, Selanjutnya penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak krisis ekonomi terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro dalam manajemen usaha dan pengelolaan modalnya, serta untuk mengetahui usaha pemberdayaan bagi pedagang kaki lima oleh organisasi atau pihak terkait sebagai bentuk perhatian dan pemecahan masalah terhadap kondisi krisis ekonomi saat ini. Metode penelitian Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel utama yang akan diteliti, yaitu (1) manajemen usaha pedagang kaki lima, (2) pengelolaan modal pedagang kaki lima, dan (3) dampak krisis ekonomi terhadap manajemen usaha dan pengelolaan modal pedagang kaki lima, serta (4) usaha pemberdayaan pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro oleh pihak-pihak terkait.asil penelitian Kawasan Malioboro dihuni oleh berbagai macam pedagang kaki lima, antara lain : pedagang kaki lima yang berjualan dari pagi sampai malam hari yang berjualan bermacam-macam barang dagangan dan menghadap pertokoan - umumnya mereka anggota Koperasi Tri Dharma; pedagang kaki lima yang berjualan malam sampai pagi hari atau dikenal sebagai pedagang makanan lesehan - umumnya mereka juga merupakan anggota Koperasi Tri Dharma; pedagang kaki lima yang membuat atau menjual barang-barang kerajinan yang biasanya membelakangi pertokoan yang tergabung dalam Paguyuban Pemalni; dan pedagang kaki lima liar yaitu pedagang kaki lima yang tidak menjadi anggota Koperasi Tri Dharma maupun Paguyuban Pemalni yang berjualan di Kawasan Malioboro.Pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro secara umum cukup berpendidikan (terbukti mayoritas telah lulus SLTP ke atas), namun karena persaingan mencari kerja yang begitu ketat dan kurangnya ketrampilan untuk memasuki dunia kerja di sektor formal, maka pilihan menjadi pedagang kaki lima menjadi salah satu alternatif pekerjaan. Manajemen Usaha dan Pengelolaan Modal Pedagang Kaki Lima Malioboro Manajemen usaha pedagang kaki lima mencakup asal barang dagangan, penentu harga barang dagangan, kelayakan harga barang dagangan, sikap terhadap pembeli, pengelolaan hasil usaha, waktu berjualan sekarang.
Sedangkan pengelolaan modal usaha pedagang kaki lima mencakup sumber modal usaha, asal modal usaha, jumlah modal usaha awal, taksiran nilai barang dagangan dan peralatan, pendapatan bersih rata-rata per bulan, banyaknya kebutuhan dari penggunaan pendapatan bersih rata-rata per bulan, dan hambatan pengelolaan modal usaha. abel 3 Perubahan Kebutuhan Dari Penggunaan Pendapatan Bersih Rata-Rata Per Bulan PERUBAHAN KONSUMSI HARIAN MODAL USAHA BIAYA PRODUKSI Tidak berubah 157 (78,5%) 178 (89,0%) 198 (99,0%) Lebih sedikit 6 (3,0%) 6 (3,0%) 1 (0,5%) Lebih banyak 37 (18,5%) 16 (8,0%) 1 (0,5%) TOTAL 200 (100%) 200 (100%) 200 (100%) 200 (100%) 200 (100%) 200 (100%) PERUBAHAN TABUNGAN BIAYA PENDIDIKAN PEMBAYAR HUTANG Tidak berubah 167 (83,5%) 179 (89,5%) 182 (91,0%) Lebih sedikit 28 (14,0%) 3 (1,5%) 12 (6,0%) Lebih banyak 5 (2,5%) 18 (9,0%) 6 (3,0%) TOTAL 200 (100%) 200 (100%) 200 (100%)Sumber : Data Diolah (1999) Bukti-bukti di atas menggambarkan pekerjaan sebagai pedagang kaki lima merupakan salah satu pekerjaan yang relatif tidak terpengaruh krisis ekonomi karena dampak krisis ekonomi tidak secara nyata dirasakan oleh pedagang kaki lima. Oleh karena itu diperlukan kesamaan gerak dan langkah pedagang kaki lima melalui keberadaan organisasi-organisasi pedagang kaki lima. Pemberdayaan melalui organisasi pedagang kaki lima perlu diupayakan. Temuan menarik di lapangan menunjukkan perhatian organisasi pedagang kaki lima kepada anggota cukup besar, namun demikian perhatian yang diberikan belum optimal karena masih sebatas mengorganisir dan mengatur keberadaan pedagang kaki lima dan dalam kondisi krisis ekonomi ini organisasi kurang mampu melakukan pemberdayaan (empowerment) pedagang kaki lima. Berbagai kinerja yang dihasilkan pedagang kaki lima pada saat krisis ekonomi menunjukkan tidak ada kaitan yang jelas antara upaya organisasi pedagang kaki lima dengan perubahan kinerja usaha. Bagaimanapun organisasi pedagang kaki lima belum mampu membantu pedagang kaki lima dalam mengatasi krisis ekonomi yang terjadi dan keadaan ini sebenarnya menjadi tantangan yang masih harus diperhatikan oleh pihak-pihak terkait.


Macam macam penalaran terhadap pedagang kaki lima

Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Sehingga pengamat akan mendapatkan gambaran sebelum mengungkapkan sebuah pendapat.
Macam macam penalaran
1. Penalaran Induktif
2. Penalaran Deduktif,
 
   SUMBER:      http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran